Jumat, 20 April 2012

Indonesian Soap Opera = LeBe


Pernah nggak pas lagi enak enak ngambil posisi ternikmat dalam hidup lo di depan sebuah kotak ajaib yang menampilkan gambar visual bernama TIPI terus ada makhluk aneh bin asing yang tiba tiba ganti channel TIPI?
Apa yang lo rasain? cobalah bertanya dalam hati kecil kalian
Kejadian itu gue alami pas gue harus ngalah sama si adek cewek gue. Bukan adek kandung sih, entah adek dari mana gue juga nggak paham. Pas adek gue ganti channel tipi sih sebenernya gue santai aja karena biasanya dia liat Laptop si Unyil, Bolang, Dunia Binatang, dll yang pastinya bikin dia pinter dan gue juga suka. Tapi gue jadi beringas pas dia ganti channel ke INDO***R yang tentunya di jam segitu nampilin sinetron atau drama drama laga yang menurut gue tu… nggak banget.
Sebenernya sih Sinetron yang dalam bahasa Inggrisnya disebut SOAP OPERA (karena iklan sabun di UK dulu tu berupa cerita pendek dan bersambung dalam durasi 2 menitan lah) bukan hal yang buruk. Gue juga sebenernya suka sama Sinetron, walaupun itu DORAMA (sinetron ASIA) atau TV Series (Amerika). Nah kenapa gue malah suka sama produk luar? padahal negara lagi gencar sama slogan Cintai Produk Dalam Negeri?

benarkah, ALIBI = ALASAN ?


Negara Indonesia emang pake bahasa Indonesia, semua udah pada tau. Bahasa Indonesia punya Kamus Besar Bahasa Indonesia, tau juga kan? Tetapi bahasa Indonesia layaknya bahasa Inggris. Lho? Kok? Apa ini? Apa itu? Apa hayo? (nggak penting)
Jadi  guys and girls (barusan tadi artinya apa?) seperti yang mungkin kita ketahui bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Tapi, apa kalian tahu bahwa Bahasa Inggris itu ±50% berasal dari bahasa Perancis dan Latin? Hal ini karena pada tahun 1066 Inggris ditaklukkan oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia,Perancis Utara.
Nggak jauh beda sama bahasa Indonesia yang mendapat pengaruh dari bahasa Portugis, Inggris (yang telah dipengaruhi bahasa latin dan perancis sebelumnya), Belanda, dan Arab.
Flashback kisah gue…. *cling
Jadi pas ada debat antara sekolah gue sama musuh bebuyutannya gara-gara adek kelas gue yang beberapa hari yang lalu ikut lomba Kirab Pramuka dihajar sama pleton sekolah musuh bebuyutan (selanjutnya kita sebut aja SMALB), pada saat sekolah gue menyampaikan Alasan eh tiba tiba dengan semangat Kuda Lumping dan amat sangat kagak sopan banget,  SMALB nyerocos “itu adalah alibi yang tidak berprinsip“. gue bingung, nih guru bahasa Indonesia SMALB siapa sih?

Kebablasan dalam Kebebasan


Indonesia sudah merdeka. Tentu udah jelas. Tapi kalau kita mengklaim diri kita manusia yang bebas sebebas-bebasnya; jelas belum tentu. Kebebasan berbicara, bersikap, berperilaku sangat dihargai di negara kita. Kalau di Pancasila, adab dan pekerti berada di poin kedua. Cukup strict. Coba saja kamu menunjuk muka orang sambil bilang; “Anjing, Lu!!”
Apa yang terjadi?
Cukup jelas lah interaksi pekerti di dunia nyata. Bagaimana seorang muda menyapa yang lebih tua; bagaimana mengucapkan sesal atau sayang pada seseorang, bagaimana tata cara meminta bantuan; semuanya jelas.
Nah. Teknologi ajaib bernama internet meluaskan dunia. Tidak hanya dunia nyata, kita sekarang menguasai dunia maya. Dunia virtual. Dunia yang penuh dengan angka-angka binary dan heksadesimal. Sehingga, kadang kita lupa –bahwa dunia maya ini TETAP saja nyata!! Orang-orang yang kita sapa, itu ada!!

Jenis Manusia Dari Perspektif Kamera


Di dunia ini ada dua jenis manusia kalo kita lihat dari objek fotografi di suatu acara pesta. Gak harus pesta sih; pokoknya yang ada banyak orang kumpul-kumpul gitu. Karena gue malas menulis panjang lebar pendahuluannya, maka langsung aja deh:
1. Banci Kamera
2. Benci Kamera

1. BANCI KAMERA
Narsis adalah sifat umum mayoritas seluruh umat manusia yang ada di seluruh dunia. Namun, ada narsis yang kelewat ‘sadar’. Dan mereka inilah yang tergolong ‘banci kamera’. Banci biasanya tuh sering heboh, mendekat-dekat, grepe-grepe, pokoknya cari perhatian gitu. Nah, secara gramatikal *alah*,  banci kamera adalah orang yang ketika ada kamera maka dia langsung mendekat heboh minta dijepret. Mereka mempunyai insting kuat terhadap suara ceklikan shutter dan sensitifitas tinggi pada cahaya flash.

Mbolang Ke Kota


Hari ini libur. Karena apa? Karena hari ini hari minggu. Nggak juga sih, hari ini juga libur tahun baru Islam. Tapi nggak ngaruh juga! Tahun ini tahun jamban! Natalnya hari minggu, Idul Adha juga minggu, Tahun baru islam n Gregorian juga minggu. WTF! Kalo aja gue jadi presiden, gue suruh tukang cetak kalenderIndonesiatu nulisin cuti bersama di hari senin! Tapi gue nggak mungkin jadi presiden. Paling-paling kalo nyalonin yang milih cuma gue doang!
Semalem gue nggak pulang! Waw! Gue tidur di rumah guru gue yang kebetulan rumahnya deket sama aloon-aloon Ponorogo. Namanya Pak Har. Asal lo tau aja ya, di Ponorogo tiap malem suro pasti rame deh pusat kotanya. Mungkin masyarakat percaya bahwa pada malem itu adalah Nuzulul Qur’an. (geblek!)
Pagi-pagi banget gue terbangun dari mimpi-mimpi indah yang menghiasi setiap relung-relung imajinasi! (gue lagi waras!) gue bangun jam setengah 6. pagi bangetkan! Setelah itu gue coba buat tidur lagi. Tapi apa daya mata gue kagak bias gue tutup! Well, gue nungguin si Spongebob sembari liatin dulu si Rudy Choirudin yang ada di Chalk Zone itu.
Nah, akhirnya gue putusin aja buat mandi. Tapi ternyata masih dipake Pak Har.Adadua anak lagi selain gue, sebut aja Madha dan Rangga (bukan personil BoyBand “7ICONS” yang suka nyanyi I heart you itu). Nah, si Rangga yang lagi molor dielus elus sama si Madha. Gue kira Madha lagi ngimpi n jadi horny gitu. Tapi ternyata dia bangun. Mata tu anak emang nggak ada bedanya antara melek sama merem. Dan emang mujarab, belom ada satu menit Rangga berhasil bangun.

Malam Satu Suro


banyak mitos yang beredar berkaitan sama yang namanya cinta satu malam suro. pernah liat filmnya Suzana? belom? ato bahkan lo belom tau siapa itu suzana? #nggakgaullo
suzana itu artis kondang yang sekarang berdomisili di bawah nisannya. (oke ini gak penting)
semua berawal dari sini… *tengtongteng backsound suzana
di kota gue yang maaf gue sensor (sebut aja kota Ponorogo). tiap pergantian tahun hijriyah di kota gue ada yang namanya kirab pusaka. jadi yang namanya tiga pusaka peninggalan kakek Bathoro Katong (pendiri kota gue) diarak dari kota kebayoran lama ke kota kebayoran baru.